Sabtu, 05 September 2015

Sensei, Osewa ni Narimashita


Pertanyaan yang sering muncul dari teman dan kerabat tentang Jepang adalah bagaimana makanan halal di jepang, bagaimana toleransi orang jepang terhadap Islam, dan khusus bulan ramadhan pertanyaannya ikut bertambah bagaimana puasa di Jepang?. Meski sebenarnya pengalaman saya tidak akan cukup  untuk menjenalisir bagaimana Islam dan jepang pada umumnya, namun saya cuma mencoba berbicara dan mewakili beberapa pengalaman teman tentang Islam di Jepang.
            We don’t care what religion you are, everyone has their own religion and we respect for all of religion (hayakawa Sensei in japaneese class).
            Sejak pertama kali diskusi di desk sensei, saya sudah menjelaskan tentang rutinitas saya sebagai muslim, terutama hari jum’at yang memang harus mengkhususkan waktu untuk sholat, sementara di hari-hari lain selama tidak melewati waktu sholat, semua pekerjaan bisa ditunda, namun alangkah baiknya jika saya bisa tepat waktu  untuk mengerjakan sholat. Sensei mengiyakan, bahkan beliau mengatakan sebentar lagi akan ada tempat khusus untuk kalian sholat, dan ternyata tepat 1 april 2015, tempat untuk sholat bisa digunakan mahasiswa internasional, dan serasa saat itu kampus kami Kagawa University memberi ruang spesial untuk orang Islam.
            Sensei saya sendiri adalah orang yang sangat toleran dan menghargai waktu sholat. Di awal perkenalan aktivitas laboratorium bersama sensei yang masih juga sibuk di lab, beberapa kali saya direkomendasikan untuk meninggalkan lab saat waktu sholat meski sedang running pengamatan.