Minggu, 30 Agustus 2015

Fitriani, the Next Susi Susanti


            Nama Fitriani memang sudah banyak dikenal bagi para pencinta Bulutangkis, namun belum di kalangan orang biasa yang hanya sesekali menonton dan mengikuti berita Bulutangkis. Pada sektor tunggal Puteri, belum ada yang bisa melewati tingkat popularitas susi susanti, generasi 90-an yang sukses mengukirkan namanya sebagai tunggal puteri Indonesia yang menjadi Juara Dunia Bulutangkis di tahun 1993 dan sebelumnya hanya pernah diraih Verawaty Raharjo di tahun 1980. Lima tahun belakangan hanya ada nama maria Kristin Yulianti, Lindaweni fanetri, Adrianti Firdasari dan Bellaetrix Manuputi dengan popularitas yang masih sangat minim di telingan masyarakat indonesia.
            Fitriani yang sudah populer di telinga para pencinta bulutangkis Indonesia yang aktif menonton dan mengikuti perkembangan bulutangkis di tahun 2013 sampai 2015 seperti hanya bisa memilih percaya apa tak percaya dengan isu yang mengharapkan Fitriani menjadi ratu Bulutangkis Indonesia setelah Susi susanti mengingat beberapa turnamen dewasa yang diikutinya belum ada yang bisa terlalu dibanggakan selain menang di Kejurnas dan perjalanan Fitriani yang bisa ke babak semifinal di beberapa turnamen Internasional Challenge.
            30 Agustus Sepertinya tanggal yang akan menambah daftar nama-nama orang yang percaya akan kemampuan Fitriani setelah menonton langsung lewat Livestreaming di Internet turnamen Vietnam Open Grand Prix 2015. Penampilan Fitriani betul-betul memukau orang-orang yang baru
melihat penampilannya, pun melangkahkan kaki ke Final turnamen ini harus diapresiasi sangat besar, mengingat nama-nama pebulutangkis yang diperhitungkan dunia mengambil bagian pada turnamen ini. Sebut saja Busanan Ongbumrungphan, Porntip Buranaprasertsuk, Nitchaon Jindapol yang ketiganya adalah pemain masa depan Thailand yang kerap kali menyulitkan pera pemain China dan bahkan bisa mengalhkannya. Pemain lain yang diprediksi juara juga ada Xue Yao dari China yang pernah menjadi Finalis Superseries di Malaysia, meski semuanya tak dikalahkan Fitriani melalui match to match tapi bisa dikatakan Fitriani bisa melewati capaian mereka dalam turnamen ini.
            Kejutan Fitriani berawal dari kemenangan mengalahkan Busanan, juara SEAGAMES 2015  di babak 16 besar dengan skor 19-2121-1921-16, setelah itu berhasil mengalahkan pemain taipei yang lebih dulu mengalahkan Xue Yao dan Nitchaon Jindapol. Dan hingga penampilan di Final melawan Saena Kawakami dan harus puas di podium ke dua dengan skor 24-26 21-18 21-10 untuk kemenangan Kawakami, kawakami sendiri sudah menjuarai turnamen setingkat Grand price Gold ti newzaeland beberapa bulan lalu.
            Hal yang menjadi harapan kenapa Fitriani bisa digadang-gadang menjadi ratu Bulutangkis setelah susi susanti adalah usia dan cara bermainnya yang memukau dengan gerakan lincah dan  pukulan tepat dan keras, Fitriani hanya butuh mengurangi pukulan yang out dan nyangkut di net. Usia Fitriani yang masih 16 Tahun betul-betul menjadi usia yang menjanjikan untuk menjadi the Next susi Susanti untuk Bulutangkis Indonesia. Jika Fitriani berhasil mempersembahkan yang terbaik pada kejauaraan Dunia Junaior di Lima nanti, bukan tak mungkin Fitriani betul-betul akan dipertimbangkan dunia dan lawan-lawannya di turnamen berikutnya.
            Semoga prediksi saya kali ini kembali benar setelah memprediksi kegemilangan Carolina Marin yang kini menjadi juara dunia, Greysia/Nitya yang menjadi Gold medalist di Asian games. Semoga, Mari kita do’akan Fitriani untuk Indonesia bangga.

           

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar