Ilustrasi banyaknya mahasiswa yang berkegiatan di masjid pada malam hari |
Saya tidak tahu persis mengapa
dan apa tujuan Allah sehingga saya menyaksikan kehilangan beruntun di depan
mata. Kejadian menyaksikan kehilangan
ini berawal di masjid besar dimana seorang mahasiswa yang ketika terbangun tiba-tiba seperti mencari ada sesuatu
yang hilang, bertanya kepada orang-orang
di sekitarnya menyentuh kepalanya seperti mengaruk tanda menyesal.
Kenapa Mas? laptopnya hilang?
Ia Mas, tas saya diganti dengan tas lain.
Sebaiknya ke marbot aja mas,
setahu saya masjid ini dilengkapi CCTV, ucapku berniat sedikit menangkan.
beberapa saat setelahnya adzan
subuh dikumandangkan.
Ternyata
hanya berselang beberapa hari. Saya lagi-lagi menjadi saksi kehilangan, saksi
orang yang sedang kehilangan. Saat itu saya justru sedang duduk di samping
orang yang sedang tidur, tiba-tiba terbangun dari tidurnya sekira sejam sebelum
waktu sholat subuh. kali ini kehilangan ke dua, dan saya lagi-lagi saya menjadi
orang yang pertama setelah korban yang tahu informasi demikian. saya yang
pertama tahu kalau orang tersebut sedang kehilangan.
Kejadian
menyaksikan dan menjadi orang pertama yang tahu kalau orang tersebut kehilangan
ternyata selanjutnya berulang hingga tiga sampai empat kali. Akibatnya apa? ternyata setelahnya saya merasa menjadi orang yang dicurigai sebagai pelaku
pencurian laptop dan hp tersebut akibat CCTV yang ternyata belum berhasil
merekam. Bahkan beberapa kali saya memastikan bahwa kedatangan saya ke masjid di malam hari
mungkin bagi beberapa mahasiswa menjadi layak diwaspadai, meski ini hanya
sebatas prasangka tapi cara mereka saling berbisik seperti mengisyaratkan kalau
mereka sedang mencurigai saya sebagai pelaku pencurian.
Kebetulan
sekali, saya dekat dengan beberapa oknum yang bertanggung jawab mengenai
keamanan masjid. Ternyata yang mereka bahas juga terkait orang-orang yang
dicurigai sebagai pelaku pencurian,tentu saja saya tidak dicurigai oleh mereka,
tapi saya kemudian tahu bahwa ternyata
isu saling mewaspadai dan menerka siapa
pelaku pencurian ini menjadi masalah baru. Bisa dibayangkan ketika orang-orang
yang nginap di masjid akhirnya harus saling hilang kepercayaan dengan saling
curiga, muncul banyak prasangka dan memunculkan psikologi kalau seolah-olah
hanya sedikit orang yang bisa dipercaya. Padahal penelitian di negara-negara
maju menunjukkan bahwa sikap saling
percaya antar masyarakat ini berkorelasi positif dengan pertumbuhan ekonomi melalui
pemangkasan biaya operasional dan tentunya menghemat energi yang tidak
seharusnya dikeluarkan.
Bisa
kita bayangkan jika masyarakat kita menjadi masyarakat yang paranoid yang terbayang-bayang
dengan rasa ketidak amanan disertai kehilangan rasa percaya dengan orang-orang
di sekitarnya. Bahkan anda bisa membayangkan betapa sulitnya nanti kita dapati
orang yang mau menawarkan dan diberikan bantuan karena rasa kepercayaan bahwa
orang baik itu ada ternyata sudah lenyap tak berbekas kecuali secuil saja.
Olehnya bagi saya pribadi membuat orang-orang pelaku pencurian, korupsi yang
menjadi asal muasal berubahnya psikologi masyarakat secara meluas ini harus
ditindak tegas sehingga pelakunya menjadi jerah.
Kita
tentunya berharap pemerintah dan aparat yang berwenang tahu bahaya laten ini,
masalah kecil tapi sebenarnya dampaknya sangat fatal. Padahal jika seandainya
rasa aman berhasil kita ciptakan dalam masyarakat maka tentunya sedikit banyak
kinerja akan semakin bagus dan kemajuan di banyak hal dapat kita capai. Begitu pun
dengan korupsi dari tingkat atas sampai pungli kecil-kecilan di tingkat paling
bawah, ini hanya perilaku kecil menyimpang yang seandainya ditindak tegas maka
tingkat kepercayaan antar personal mungkin akan semakin bagus, tentunya jalan
panjang yang kita butuhkan untuk membangun tingkat kepercayaan antar personal
ini akan memakan waktu yang sulit diperkirakan, namun tentunya itu bukan hal mustahil karena tingkat
kepercayaan yang tinggi ini dapat kita jumpai di banyak negara maju salah satu
contoh yang paling terkenang adalah Jepang, tempat yang saya pernah tinggali
lebih dari setahun.
Orang
boleh resah dengan tingkat kepercayaan antar personal masyarakat yang kelihatan
akan lama dicapai, namun percaya dan berbuat dari diri sendiri Insya Allah jauh
lebih menenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar