Sabtu, 25 Agustus 2012

Kenapa Tuhan?


Kenapa, tuhan
Oleh : Supriadi Herman
Tuhan, sudahkah habis malam-malamku untuk-Mu?
Hingga mataku terbangun pada pertengahan malam namun  tak sempat lagi bersujud padamu
Tuhan, kenapa Tuhan?
Saya kenapa Tuhan?

Tuhan, Sudahkah habis air mataku untuk-Mu?
Hingga tak pernah lagi tersentuh hati ini ketika sendiri
Sudahkah air mata itu kini kering tertutup debu-debu dosa?

Tuhan,
 kenapa mataku?
Ada apa dengan mataku?
Dosa apa yang telah diperbuatnya?

Tuhan?,
Semakin mudah kulihat semua kesalahan
Semakin gampang membenarkan keadaan
Semakin Pasrah kuberadu dalam kelemahan

Tuhan,
Lihat perutku, dadaku, paha, dan betisku.
Darah yang mengalir bukan darah kotor

Tuhan
Tapi mungkinkah
Kakiku menapak pada jalan dosa
Tanganku menyentuh pada rupa dosa
Dan mataku melihat pada bumi dosa.
Tuhan,
Jika demikian, maka biarkan semua berbalik.
Perut, dada, paha, dan betisku.
Menjadi bagian yang paling ujung,
menggantikan alat yang sudah tak bisa dipercaya

Tuhan
Coba dengarkan
Berdoa pun kini aku bodoh.
Tuhan?
Kenapa tuhan?

2 komentar: