Rabu, 05 Agustus 2015

Berburu Kesan di Kagawa University, Jepang

Bagi sebagian orang mungkin akan merasa surprise jika mendengar fakta jika Puasa di sebagian besar wilayah Jepang berkisar sekitar 16 Jam yang dimulai sejak jam 3 dini hari hingga pukul 19.15 malam. Padahal nyatanya hampir seluruh mahasiswa Indonesia sepakat kalau ramadhan di jepang seperti lebih ringan dibanding ramadhan di Indonesia, mungkin karena cuaca di puasa tahun ini yang masih lumayan sejuk berkisat antara 21-29oC dan juga
rutinintas di kampus yang memang tidak pernah lepas dari kesibukan.
Kagawa University terbilang menjadi salah satu kampus yang sangat menghargai kehadiran mahasiswa muslim, pasalnya sejak 1 April 2015 kemarin, mahasiswa muslim disediakan ruang khusus untuk dijadikan mushollah, ruangan ini disejajarkan dengan fasilitas seni dan ruangan ekstrakurikuler lain di kampus ini. Bahkan dukungan civitas akademika di kampus ini terhadap kehadiran muslim dibuktikan dengan inisisasi makanan daging halal di kantin universitas yang rencana akan segera launcing dalam waktu dekat-dekat ini, hal ini menjadi hal yang masih sangat jarang ditemukan di Jepang.
Ramadhan di kampus dimana rare sugar pertama kali diproduksi secara massal ini juga mendapat khasanah pengetahun baru di puasa ramadhan kali ini, seiring bertambah pesatnya
mahasiswa muslim yang kini mencapai 40 orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah belasan orang. Beberapa kisah menarik pun sempat menjadi cerita unik yang tak, berawal dari hari pertama ramadhan, seorang mahasiswa muslim diberi sepotong roti dan sepaket buah-buahan untuk sahur dari dosen pembimbingnya. “kamu bisa memakannya besok pagi, tapi setelah siang dan tak tahan lagi tolong kasih tahu saya,saya akan belikan jus buat kamu segera minum”. Cerita lain misalnya ketika saat berbuka puasa dan masih berada di laboratorium teman-teman mahasiswa jepang ramai-ramai berdatangan dan meminta untuk segera pulang. “sekarang saatnya kamu makan, ayo pulang-pulang, makan sebanyak yang kamu bisa, kamu pasti sangat lapar”, ekspresi mereka pun seolah mengira bahwa orang yang berbuka puasa pasti akan “balas dendam” begitu saat berbuka tiba. Bahkan cerita kehawatiran teman-teman mahasiswa jepang yang merasa panik dengan teman lab-nya dan begitu penuh percaya diri mengatakan kalau pasti di Indonesia bulan puasa adalah bulan sibuk untuk rumah sakit untuk menangani orang yang sakit karena kelaparan menahan lapar. Pertanyaan dasar tentang apa itu ramadhan, berapa kali Ramadhan datang tiap tahun dan kapan waktunya; semua menjadi pertanyaan yang paling sering disodorkan.
Minimnya pengetahuan orang Jepang tentang puasa ramadhan, khususnya di Kagawa University membuka inisiatif teman-teman muslim Internasional untuk mengundang beberapa teman jepang nonmuslim yang berasal fokus studi yang sama untuk ikut serta pada acara buka puasa bersama yang dilaksanakan tiap sabtu dan minggu selama ramadhan. ditargetkan beberapa tahun kemudian akan berdiri masjid di prefektur Kagawa yang akan membuka informasi seluas-luasnya tentang muslim. Tentunya menjadi harapan bagi setiap muslim untuk bisa menyebarkan agama islam yang dipercaya sebagai agama terbaik di dunia oleh pemeluknya, dan sekarang pengumpulan dana sedang aktif-aktifnya dilakukan untuk patungan membangun masjid yang diestimasikan akan memakan dana sekitar 5M Rupiah. Namun semua muslim di kampus ini lebih yakin bahwa mesjid hanyalah pusat berkumpul untuk mensyiarkan islam yang paling penting adalah kesan baik kita yang harus kita berikan sebagai syiar islam yang mulia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar