Bagi sebagian orang mungkin akan merasa surprise
jika mendengar fakta jika Puasa di sebagian besar wilayah Jepang berkisar
sekitar 16 Jam yang dimulai sejak jam 3 dini hari hingga pukul 19.15 malam.
Padahal nyatanya hampir seluruh mahasiswa Indonesia sepakat kalau ramadhan di
jepang seperti lebih ringan dibanding ramadhan di Indonesia, mungkin karena
cuaca di puasa tahun ini yang masih lumayan sejuk berkisat antara 21-29oC
dan juga
rutinintas di kampus yang memang tidak pernah lepas dari kesibukan.
rutinintas di kampus yang memang tidak pernah lepas dari kesibukan.
Kagawa University terbilang menjadi salah satu
kampus yang sangat menghargai kehadiran mahasiswa muslim, pasalnya sejak 1
April 2015 kemarin, mahasiswa muslim disediakan ruang khusus untuk dijadikan
mushollah, ruangan ini disejajarkan dengan fasilitas seni dan ruangan
ekstrakurikuler lain di kampus ini. Bahkan dukungan civitas akademika di kampus
ini terhadap kehadiran muslim dibuktikan dengan inisisasi makanan daging halal
di kantin universitas yang rencana akan segera launcing dalam waktu dekat-dekat
ini, hal ini menjadi hal yang masih sangat jarang ditemukan di Jepang.
Ramadhan
di kampus dimana rare sugar pertama
kali diproduksi secara massal ini juga mendapat khasanah pengetahun baru di
puasa ramadhan kali ini, seiring bertambah pesatnya
mahasiswa muslim yang kini
mencapai 40 orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah belasan
orang. Beberapa kisah menarik pun sempat menjadi cerita unik yang tak, berawal
dari hari pertama ramadhan, seorang mahasiswa muslim diberi sepotong roti dan
sepaket buah-buahan untuk sahur dari dosen pembimbingnya. “kamu bisa memakannya besok pagi, tapi setelah siang dan tak tahan lagi
tolong kasih tahu saya,saya akan belikan jus buat kamu segera minum”.
Cerita lain misalnya ketika saat berbuka puasa dan masih berada di laboratorium
teman-teman mahasiswa jepang ramai-ramai berdatangan dan meminta untuk segera
pulang. “sekarang saatnya kamu makan, ayo
pulang-pulang, makan sebanyak yang kamu bisa, kamu pasti sangat lapar”,
ekspresi mereka pun seolah mengira bahwa orang yang berbuka puasa pasti akan
“balas dendam” begitu saat berbuka tiba. Bahkan cerita kehawatiran teman-teman
mahasiswa jepang yang merasa panik dengan teman lab-nya dan begitu penuh percaya diri mengatakan kalau pasti di
Indonesia bulan puasa adalah bulan sibuk untuk rumah sakit untuk menangani
orang yang sakit karena kelaparan menahan lapar. Pertanyaan dasar tentang apa
itu ramadhan, berapa kali Ramadhan datang tiap tahun dan kapan waktunya; semua
menjadi pertanyaan yang paling sering disodorkan.
Minimnya
pengetahuan orang Jepang tentang puasa ramadhan, khususnya di Kagawa University
membuka inisiatif teman-teman muslim Internasional untuk mengundang beberapa
teman jepang nonmuslim yang berasal fokus studi yang sama untuk ikut serta pada
acara buka puasa bersama yang dilaksanakan tiap sabtu dan minggu selama ramadhan.
ditargetkan beberapa tahun kemudian akan berdiri masjid di prefektur Kagawa
yang akan membuka informasi seluas-luasnya tentang muslim. Tentunya menjadi
harapan bagi setiap muslim untuk bisa menyebarkan agama islam yang dipercaya
sebagai agama terbaik di dunia oleh pemeluknya, dan sekarang pengumpulan dana
sedang aktif-aktifnya dilakukan untuk patungan membangun masjid yang
diestimasikan akan memakan dana sekitar 5M Rupiah. Namun semua muslim di kampus
ini lebih yakin bahwa mesjid hanyalah pusat berkumpul untuk mensyiarkan islam
yang paling penting adalah kesan baik kita yang harus kita berikan sebagai
syiar islam yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar